Siaran ini menampilkan rekaman pembawa acara, Yusuf Noorden, Direktur Pelayanan Bahasa Inggris Sri Lanka Broadcasting Corporation, dan Duta Besar Indonesia di Sri Lanka Djafar Husein, Selasa (16/8/2011), di Kolombo. Rekaman ini rencananya disiarkan hari ini pada pukul 18.30 waktu Kolombo atau pukul 17.00 WIB.

Sri Lanka Broadcasting Corporation tergolong sebagai stasiun radio tertua di Asia atau tertua ketiga di dunia setelah British Broadcasting Corporation dan Voice of America. Radio ini dikenal pada masa lalu dengan sebutan Radio Ceylon dan resmi beroperasi pada 1923 atau tiga tahun setelah diluncurkannya BBC di Inggris.
Stasiun radio yang sekarang dikenal dengan Sri Lanka Broadcasting Corporation itu memiliki 40 studio siaran, sembilan studio di antaranya untuk siaran langsung. Sri Lanka Broadcasting Corporation memberikan pelayanan dalam tiga bahasa, yaitu Sinhala, Tamil, dan Inggris. Pelayanan ini ditujukan bagi warga Sri Lanka di dalam dan luar negeri ataupun masyarakat dunia.
Beberapa tokoh terkenal dunia tercatat pernah berkunjung dan menyampaikan pesannya lewat stasiun radio. Ratu Elizabeth II, misalnya, menyempatkan diri untuk menyuarakan langsung pesannya kepada masyarakat Sri Lanka dan dunia melalui Sri Lanka Broadcasting Corporation pada 1954, yang saat itu dikenal sebagai Radio Ceylon.