Senin, 11 Mei 2015

Sekolah menengah atas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
 











Logo Tut Wuri Handayani.svgSekolah Menengah Atas (disingkat SMA; bahasa Inggris: Senior High School atau High School), adalah jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus Sekolah Menengah Pertama (atau sederajat). Sekolah menengah atas ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 10 sampai kelas 12.
Pada saat pendaftaran masuk SMA yang menggunakan sistem online, siswa dapat memilih sekolah yang diinginkan dan memilih jurusan yang diminati. Pada akhir tahun ketiga (yakni kelas 12), siswa diwajibkan mengikuti Ujian Nasional (dahulu Ebtanas) yang memengaruhi kelulusan siswa. Lulusan SMA dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi atau langsung bekerja.
Pelajar SMA umumnya berusia 16-18 tahun. SMA tidak termasuk program wajib belajar pemerintah - yakni SD (atau sederajat) 6 tahun dan SMP (atau sederajat) 3 tahun - maskipun sejak tahun 2005 telah mulai diberlakukan program wajib belajar 12 tahun yang mengikut sertakan SMA di beberapa daerah, contohnya di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul.[1]
SMA diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Sejak diberlakukannya otonomi daerah pada tahun 2001, pengelolaan SMA negeri di Indonesia yang sebelumnya berada di bawah Departemen Pendidikan Nasional, kini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah kabupaten/kota. Sedangkan Departemen Pendidikan Nasional hanya berperan sebagai regulator dalam bidang standar nasional pendidikan. Secara struktural, SMA negeri merupakan unit pelaksana teknis dinas pendidikan kabupaten/kota.

Daftar isi

Sejarah

Pada awalnya di masa pemerintahan Hindia Belanda, bagi orang Belanda, Eropa atau elite pribumi yang telah menyelesaikan pendidikan dasarnya di ELS atau HIS, hanya dapat meneruskan pendidikan menengah umumnya di Hoogere Burgerschool (dalam ejaan baru kemudian menjadi Hogereburgerschool) yang disingkat HBS dengan masa studi lima tahun. Setelah lulus HBS, mereka dapat melanjutkan pendidikannya ke universitas di Belanda. Dengan kata lain HBS pada masa itu serupa dengan penggabungan SMP dan SMA sekarang dalam satu paket. Sekolah menengah tersebut hanya diperuntukkan bagi orang Belanda, Eropa atau elite pribumi. Hingga tahun 1916 hanya terdapat empat HBS milik pemerintah yaitu di Jakarta (1867), Surabaya (1875), Semarang (1 November 1877), dan Bandung (1916).
Sebagai konsekuensi dicanangkannya Politik Etis di mana salah satunya menyangkut bidang pendidikan, maka bagi orang pribumi dibukakan kesempatan mengikuti pendidikan lanjutan, di mana sebelumnya kesempatan tersebut hanya bisa diperoleh kaum elite pribumi, dengan dibukanya Meer Uitgebreid Lager Onderwijs - MULO yaitu pendidikan dasar yang diperluas dan sekolah menengah umum di atasnya yaitu Algemeene Middelbare School (AMS). Pada tahun 1919, AMS pertama dibuka pemerintah Hindia Belanda berlokasi di Yogyakarta.[2]:24 Hingga saat itu terdapat dua jenis sekolah menengah umum yaitu HBS dan AMS (bagi lulusan MULO), selain sekolah menengah setingkat HBS seperti Gymnasium dan Lyceum.
Sistem tersebut bertahan hingga tahun 1942 ketika masa pendudukan Jepang dimulai, di mana kemudian jenjang sekolah menengah atas disebut dengan Sekolah Menengah Tinggi (SMT).
Pada tahun 1945 sebagai pada masa Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dari SMT berubah menjadi Sekolah Menengah Oemoem Atas (SMOA) pada tanggal 13 Maret 1946 di Jakarta yang bertransfomrasi dari SMT yang menjadi SMOA menempati Gedungan PSKD di Jalan Diponegoro di Salemba.
Pada tahun 1950 sebagai pada masa Republik Indonesia Serikat dari SMOA kemudian berubah nama menjadi Sekolah Menengah Atas (SMA) yang dikategorikan menjadi tiga bagian yakni:
  1. SMA A (Bahasa)
  2. SMA B (Ilmu Pasti dan Ilmu Alam)
  3. SMA C (Ilmu Sosial)
Pada tahun 1960-an sistem tersebut diubah, semua SMA membuka beberapa jurusan sekaligus baik bagian A (Bahasa), B (Ilmu Pasti dan Ilmu Alam), maupun C (Ilmu Sosial).
Pada tahun 1980-an sistem penjurusan di SMA diubah lagi, menjadi A1 (Fisika), A2 (Biologi), A3 (Sosial).
Pada tahun ajaran 1994/1995 hingga 2003/2004 dari SMA berubah menjadi Sekolah Menengah Umum (SMU).
Pada tahun ajaran 2004/2005 dari SMU kembali berubah menjadi Sekolah Menengah Atas (SMA).

Budaya

  • Sekolah menengah atas negeri di Indonesia umumnya menggunakan seragam putih abu-abu untuk hari hari biasa, seragam coklat untuk pramuka/ hari tertentu, dan pada sekolah-sekolah tertentu menggunakan seragam putih-putih untuk upacara bendera.
  • Upacara bendera dilaksanakan setiap hari Senin pagi sebelum dimulai pelajaran.

Kurikulum SMA

  1. Agama
  2. Kewarganegaraan
  3. Jasmani dan Kesehatan
  4. Teknologi Informatika dan Komunikasi
  5. Bahasa Indonesia
  6. Bahasa Inggris
  7. Bahasa Daerah
  8. Bahasa Asing
  9. Matematika
  10. Ilmu Pengetahuan Alam
    1. Fisika
    2. Biologi
    3. Kimia
  11. Sejarah
  12. Ilmu Pengetahuan Sosial
    1. Geografi
    2. Ekonomi
    3. Sosiologi

Kurikulum 2013 [3]

  1. Pendidikan Agama
  2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
  3. Bahasa Indonesia
  4. Matematika
  5. Sejarah
  6. Bahasa Inggris
  7. Seni Budaya dan Keterampilan
  8. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
  9. Prakarya
  10. Peminatan Akademik
  11. Kelompok Peminatan (Pilihan)
  • Kelompok Alam
  1. Matematika
  2. Fisika
  3. Biologi
  4. Kimia
  • Kelompok Sosial
  1. Sejarah
  2. Geografi
  3. Ekonomi
  4. Sosiologi
  • Kelompok Bahasa dan Sastra
  1. Bahasa Indonesia
  2. Bahasa Inggris
  3. Bahasa Daerah (1 buah;sesuai dengan kebudayaan daerah)
  4. Bahasa Asing (1 buah;sesuai dengan pilihan)

Selasa, 30 Oktober 2012

Ubuntu

Linux Untuk Umat Manusia

"Ubuntu" berasal dari bahasa kuno Afrika, yang berarti "rasa perikemanusian terhadap sesama manusia". Ubuntu juga bisa berarti "aku adalah aku karena keberadaan kita semua". Tujuan dari distribusi Linux Ubuntu adalah membawa semangat yang terkandung di dalam Ubuntu ke dalam dunia perangkat lunak.

Ubuntu adalah sistem operasi lengkap berbasis Linux, tersedia secara bebas dan mempunyai dukungan baik yang berasal dari komunitas maupun tenaga ahli profesional. Ubuntu sendiri dikembangkan oleh komunitas sukarelawan Ubuntu dan kami mengundang Anda untuk turut serta berpartisipasi mengembangkan Ubuntu!
Komunitas Ubuntu dibentuk berdasarkan gagasan yang terdapat di dalam filosofi Ubuntu: bahwa perangkat lunak harus tersedia dengan bebas biaya, bahwa aplikasi perangkat lunak tersebut harus dapat digunakan dalam bahasa lokal masing-masing dan untuk orang-orang yang mempunyai keterbatasan fisik, dan bahwa pengguna harus mempunyai kebebasan untuk mengubah perangkat lunak sesuai dengan apa yang mereka butuhkan.
Perihal kebebasan inilah yang membuat Ubuntu berbeda dari perangkat lunak berpemilik (proprietary); bukan hanya peralatan yang Anda butuhkan tersedia secara bebas biaya, tetapi Anda juga mempunyai hak untuk memodifikasi perangkat lunak Anda sampai perangkat lunak tersebut bekerja sesuai dengan yang Anda inginkan.
Berikut ini adalah komitmen publik tim Ubuntu untuk para penggunanya:
  • Ubuntu akan selalu bebas dari biaya, maka dari itu tidak akan ada biaya tambahan untuk "edisi enterprise", kami akan membuat semua pekerjaan terbaik Ubuntu tersedia untuk semua orang dengan istilah Bebas yang sama.
  • Ubuntu juga menyediakan dukungan komersial dari ratusan perusahaan di seluruh dunia. Ubuntu dirilis secara tetap dan dapat Anda prediksikan; rilis Ubuntu terbaru tersedia setiap enam bulan. Setiap rilis akan didukung oleh Ubuntu dengan perbaikan pada keamanan dan perbaikan lainnya secara bebas selama sekurangnya 18 bulan.
  • Ubuntu akan menyertakan terjemahan dan prasarana aksesibilitas terbaik yang dimiliki oleh komunitas Perangkat Lunak Bebas, hal ini berguna untuk membuat Ubuntu dapat dipergunakan oleh banyak orang. Kami juga bekerja sama dengan seluruh komunitas Perangkat Lunak Bebas dalam hal perbaikan bug dan saling membagi kode.
  • Ubuntu berkomitmen secara penuh terhadap prinsip-prinsip dari pengembangan perangkat lunak bebas; untuk ini kami mendorong masyarakat untuk menggunakan perangkat lunak bebas dan open source, lalu memperbaikinya dan kemudian menyebarkannya kembali.
Ubuntu cocok digunakan baik untuk desktop maupun server. Ubuntu saat ini mendukung berbagai arsitektur komputer seperti PC (Intel x86), PC 64-bita (AMD64), PowerPC (Apple iBook dan Powerbook, G4 dan G5), Sun UltraSPARC dan T1 (Sun Fire T1000 dan T2000).

Ubuntu menyertakan lebih dari 16.000 buah perangkat lunak, dan untuk instalasi desktop dapat dilakukan dengan menggunakan satu CD saja. Ubuntu menyertakan semua aplikasi standar untuk desktop mulai dari pengolah kata, aplikasi lembar sebar (spreadsheet) hingga aplikasi untuk mengakses internet, perangkat lunak untuk server web, peralatan untuk bahasa pemrograman dan tentu saja beragam permainan

Saya baru mencoba Ubuntu beberapa saat lalu, dan samapai saat ini masih banyak sekali masalah, bahkan saat tulisan ini di posting laptop saya  yang saya dual boot antara windows dengan ubuntu bar bermasalah sehingga saya tidak bisa masuk ke ubuntu, tapi itulah tantangannya, saya harus bisa menemukan masalahnya.

Ok.. untuk sementara saya "dualboot" dulu nati setelah siap dan tiba waktunya untuk "Go Opensource".

Rabu, 26 September 2012

Candi Banyunibo JOGJAKARTA

 Candi Banyunibo terletak di Dusun Cepit, Kelurahan Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY. Candi ini merupakan Candi Buddha warisan abad ke-9 Masehi yang kadang dijuluki “Candi Sebatang Kara”, karena letaknya yang terpencil, terpisah dari candi-candi lainnya. Candi ini sendiri ditemukan dalam bentuk reruntuhan pada bulan November 1940, dan setelah diadakan penelitian, baru bisa disusun bagian atap dan pintu candi pada tahun 1942. Pemugaran Candi Banyunibo ini berakhir pada tahun 1976.

Candi Banyunibo terdiri dari 1 candi induk, 3 candi perwara dibagian selatan dan 3 candi perwara di bagian timur (yang hanya fondasi saja). Candi induk sendiri menghadap ke arah barat. Dengan Kala Makara dibagian pintu, plus ukiran-ukiran yang termasuk ramai untuk sebuah candi seperti ini. Candi induk mempunyai ketinggian 14,25 meter dengan tinggi kaki candi 2,5 meter dan luasnya 15,325 m x 14,25 m. Di masing-masing sudut candi terdapat Jaladwara yang berfungsi sebagai saluran air hujan. Sementara bilik dalam bangunan induk berukuran 6,875 x 4,5 m. Bagian bawah candi juga banyak ukiran seperti tanaman yang keluar dari pot bunga dan berbentuk seperti lampu duduk.

Untuk candi perwaranya diperkirakan sebagian merupakan stupa yang menjadi pendamping candi induk ini. Dari arsitekturnya, Candi Banyunibo merupakan candi Buddha, ditandai dengan atap berbentuk padma dan stupa dipuncaknya.

Candi yang mempunyai arti air menetes ini adalah peninggalan Budha yang telah direstorasi dari abad ke- 9. Letaknya yang terpencil kira - kira 2 Km dari Istana Ratu Boko tepatnya di Desa Cepit, Kelurahan Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, candi ini memiliki kurva ramping yang berfungsi sebagai puncak candi dan merupakan daya tarik candi itu sendiri. Ditemukan dalam keadaan runtuh yang kemudian mulai diteliti dan digali pada tahun 1940, Candi banyunibo terdiri dari candi induk yang menghadap ke barat dan dikelilingi oleh 6 candi perwara berbentuk stupa yang disusun berderet pada sebelah selatan dan timur candi induk. Kaki candi dengan ketinggian 2,5 meter yang dibangun di atas lantai batu, terdapat tangga masuk pada sisi sebelah barat. Masing - masing bagian tengak sudut kaki candi (kecuali pada bagian barat), terdapat hiasan berupa Jalawara yang berfungsi sebagai saluran air hujan.

Penampil yang berfungsi sebagai pintu bilik terdapat di sisi tubuh candi dengan ukuran 11 meter, sedangkan selasar yang berfungsi sebagai lorong untuk berkeliling merupakan bagian bagian lantai atas kaki candi yang tidak tertutup oleh tubuh candi karena perbedaan ukuran luas tubuh candi yang lebih kecil dibandingkan luas kaki candi. Banyaknya ornament yang menghiasi hampir setiap bagian candi, Candi Banyunibo merupakan bangunan suci Budha yang kaya. Bermacam - macam hiasan serta relief menghiasi hampir keseluruhan bagian candi. Relief tentang seorang tokoh laki - laki yang sudah rusak dan tinggal bagian tangan kirinya menghiasi dinding bilik pintu sebelah selatan. Seorang pengiring terdapat disebelah kirinya dalam posisi duduk "ardha paryangka" dengan tangan kanan berada diatas paha kanan dan tangan kiri yang seolah - olah melindungi kantong besar. Relief ini menggambarkan dewa kurawa yang merupakan dewa kekayaan dan lebih dikenal oleh penganut budha. Diatasnya terdapat hiasan berbentuk rekalsitran atau selur gelung.

Relief tokoh wanita dalam posisi bersila terdapat disisi sebelah utara dinding, tangan kanannya bertopang di paha dan tangan kirinya menimang anak kecil. Disekeliling wanita itu terdapat anak kecil yang banyak jumlahnya dan mengerumuni wanita itu.

Rabu, 12 September 2012

PON (Pekan Olah Raga Nasional)



Pekan Olahraga Nasional (disingkat PON) adalah pesta olahraga nasional di Indonesia yang diadakan setiap empat tahun sekali dan diikuti seluruh provinsi di Indonesia.
Penyelengaraan PON I
Setelah dibentuk pada tahun 1946, Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) yang dibantu oleh Komite Olimpiade Republik Indonesia (KORI) - keduanya telah dilebur dan saat ini menjadi KONI - mempersiapkan para atlet Indonesia untuk mengikuti Olimpiade Musim Panas XIV di London pada tahun 1948. Usaha Indonesia untuk mengikuti olimpiade pada saat itu menemui banyak kesulitan. PORI sebagai badan olahraga resmi di Indonesia pada saat itu belum diakui dan menjadi anggota Internasional Olympic Committee (IOC), sehingga para atlet yang akan dikirim tidak dapat diterima dan berpartisipasi dalam peristiwa olahraga sedunia tersebut. Pengakuan dunia atas kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia yang belum diperoleh pada waktu itu menjadi penghalang besar dalam usaha menuju London. Paspor Indonesia pada saat itu tidak diakui oleh Pemerintah Inggris, sedangkan kenyataan bahwa atlet-atlet Indonesia hanya bisa berpartisipasi di London dengan memakai paspor Belanda tidak dapat diterima. Alasannya karena delegasi Indonesia hanya mau hadir di London dengan membawa nama Indonesia. Alasan yang disebut terakhir ini menyebabkan rencana kepergian beberapa anggota pengurus besar PORI ke London menjadi batal dan menjadi topik pembahasan pada konferensi darurat PORI pada tanggal 1 Mei 1948 di Solo.
Mengingat dan memperhatikan pengiriman para atlet dan beberapa anggota pengurus besar PORI ke London sebagai peninjau tidak membawa hasil seperti yang diharapkan semula, konferensi sepakat untuk mengadakan Pekan Olahraga yang direncanakan berlangsung pada bulan Agustus atau September 1948 di Solo. Pada saat itu PORI ingin menghidupkan kembali pekan olahraga yang pernah diadakan ISI pada tahun 1938 (yang terkenal dengan nama ISI Sportweek atau Pekan Olahraga ISI).
Dilihat dari penyediaan sarana olahraga, pada saat itu Solo telah memenuhi semua persyaratan pokok dengan adanya stadion Sriwedari yang dilengkapi dengan kolam renang. Pada saat itu Stadion Sriwedari termasuk kota dengan fasilitas olahraga yang terbaik di Indonesia. Selain itu seluruh pengurus besar PORI berkedudukan di Solo sehingga hal inilah yang menjadi bahan-bahan pertimbangan bagi konferensi untuk menetapkan Kota Solo sebagai kota penyelenggara Pekan Olahraga Nasional pertama (PON I) pada tanggal 8 sampai dengan 12 September 1948.
Selain itu PON I juga membawa misi untuk menunjukkan kepada dunia luar bahwa bangsa Indonesia dalam keadaan daerahnya dipersempit akibat Perjanjian Renville, masih dapat membuktikan sanggup mengadakan acara olahraga dengan skala nasional.
Lokasi

Games
Tuan rumah
Provinsi
Tanggal
Juara Umum
I
Surakarta
Description: Lambang Provinsi Jawa TengahJawa Tengah
8 September - 12 September 1948
Jawa Tengah
II
Jakarta
Description: Lambang Provinsi DKI JakartaJakarta
21 Oktober28 Oktober 1951
Jawa Barat
III
Medan
Description: Lambang Provinsi Sumatera UtaraSumatera Utara
20 September - 27 September 1953
Jawa Barat
IV
Makassar
Description: Lambang Provinsi Sulawesi SelatanSulawesi Selatan
27 September - 6 Oktober 1957
Jakarta
V
Bandung
Description: Lambang Provinsi Jawa BaratJawa Barat
23 September - 1 Oktober 1961
Jawa Barat
VI 1
Jakarta
Description: Lambang Provinsi DKI JakartaJakarta
8 Oktober - 10 November 1965
-
VII
Surabaya
Description: Lambang Provinsi Jawa TimurJawa Timur
26 Agustus - 6 September 1969
Jakarta
VIII
Jakarta
Description: Lambang Provinsi DKI JakartaJakarta
4 Agustus - 15 Agustus 1973
Jakarta
IX
Jakarta
Description: Lambang Provinsi DKI JakartaJakarta
23 Juli - 3 Agustus 1977
Jakarta
X
Jakarta
Description: Lambang Provinsi DKI JakartaJakarta
19 September - 30 September 1981
Jakarta
XI
Jakarta
Description: Lambang Provinsi DKI JakartaJakarta
9 September - 20 September 1985
Jakarta
XII
Jakarta
Description: Lambang Provinsi DKI JakartaJakarta
18 Oktober - 28 Oktober 1989
Jakarta
XIII
Jakarta
Description: Lambang Provinsi DKI JakartaJakarta
9 September - 19 September 1993
Jakarta
XIV
Jakarta
Description: Lambang Provinsi DKI JakartaJakarta
9 September - 25 September 1996
Jakarta
XV
Surabaya
Description: Lambang Provinsi Jawa TimurJawa Timur
19 - 30 Juni 2000
Jawa Timur
XVI
Palembang
Description: Lambang Provinsi Sumatera SelatanSumatera Selatan
2 September - 14 September 2004
Jakarta
XVII
Samarinda
Description: Lambang Provinsi Kalimantan TimurKalimantan Timur
6 Juli - 17 Juli 2008
Jawa Timur
XVIII
Pekanbaru, Bengkalis & Dumai
Description: Lambang Provinsi RiauRiau
9 September - 20 September 2012
sedang berlangsung
XIX[1]
Bandung
Description: Lambang Provinsi Jawa BaratJawa Barat
2016
belum berlangsung
XX2
Banda Aceh
Description: Lambang Provinsi AcehAceh
2020
belum berlangsung
XXI
Akan diumumkan tahun 2016

2024

1dibatalkan karena peristiwa G30S 2