Sewaktu saya masih di jawa dulu imlek saya hanya kenal sebagai tahun baru China dengan kondisi hujan lebat pada satu hari penuh. Sekarang setalah saya ada di Kalimantan Barat tepatnya Mempawah baru saya melihat banyak perayaan imlek dan rangkaiannya dengan Cap Go Meh serta acara kunjungan ke warga yang tetangga atau kawan Tionghoa disini. Dan ada siswa-siswa serta tetangga yang mengirimkan kue keranjang sebelum imlek.
Sebenarnya apa sih imlek itu.
Walaupun dulu pernah saya posting di blog ini juga tentang imlek tetapi saya menemukan lagi tulisan tenytang imlek yang saya dapatkan, sehingga saya ingin posting lagi tentang imlek.
Imlek (kalender bulan) atau Kalender Tionghoa adalah kalender
Lunisolar yang dibentuk dengan menggabungkan kalender bulan dan kalender
matahari. Kalender Tionghoa sekarang masih digunakan untuk memperingati
berbagai hari perayaan tradisional Tionghoa, serta memilih hari yang
paling menguntungkan untuk perkawinan atau pembukaan usaha.
Kalender Tionghoa dikenal juga dengan sebutan lain seperti Kalender
Agrikultur atau Pertanian (Kalender Yin karena berhubungan dengan aspek
bulan), Kalender Xia yang pada hakikatnya tidak sama dengan kalender
saat ini.
Kalender Tionghoa mulai dikembangkan pada milenium ke-3 SM, konon
ditemukan oleh penguasa legendaris pertama, Huang Dì, yang memerintah
antara tahun 2698 SM-2599 SM, dan dikembangkan lagi oleh penguasa
legendaris ke-4, Kaisar Yao.
Siklus 60 tahun (ganzhi atau liushi jiazi) mulai digunakan pada
milenium ke-2 SM. Kalender yang lebih lengkap ditetapkan pada tahun 841
SM pada zaman Dinasti Zhou dengan menambahkan penerapan bulan ganda dan
bulan pertama setiap tahun dimulai dekat dengan titik balik matahari
pada musim dingin.
Kalender Sifen (4 triwulan), yang mulai diterapkan sekitar tahun 484
SM, adalah kalender Tionghoa pertama yang memakai perhitungan lebih
akurat, menggunakan penanggalan matahari 365,25 hari, dengan siklus 19
tahun (235 bulan), yang dalam ilmu pengetahuan Barat dikenal sebagai
Peredaran Metonic.
Titik balik matahari musim dingin adalah bulan pertamanya dan bulan
gandanya disisipkan mengikuti bulan ke-12. Pada tahun 256 SM, kalender
ini mulai digunakan oleh negara Qín, kemudian diterapkan di seluruh
negeri Cina setelah Qín mengambil alih keseluruhan negeri Cina dan
menjadi Dinasti Qín. Kalender ini tetap digunakan sepanjang separuh
pertama Dinasti Han Barat.
Kaisar Wu dari Dinasti Han Barat memperkenalkan reformasi kalender
baru. Kalender Taichu (Permulaan Agung) pada tahun 104 SM mempunyai
tahun dengan titik balik matahari musim dingin pada bulan ke-12 dan
menentukan jumlah hari untuk penanggalan bulan (1 bulan lamanya 29 atau
30 hari) dan bukan sesuai dengan prinsip terminologi matahari (yang
secara keseluruhan sama dengan tanda zodiak), karena gerakan matahari
digunakan untuk mengalkulasi Jiéqì (ciri-ciri musim).
Sedangkan pada zaman Dinasti Jin dan Dinasti Tang, juga sempat
dikembangkan Kalender Dayan dan Huangji, walaupun tidak sempat
dipergunakan. Dengan pengenalan ilmu astronomi Barat ke Tiongkok melalui
misi penyebaran agama Kristen, gerakan bulan dan matahari mulai
dihitung pada tahun 1645 dalam Kalender Shixian Dinasti Qing, yang
dibuat oleh Misioner Adam Schall.
Kalender Tionghoa memiliki aturan yang sedikit berbeda dengan
kalender umum, seperti: perhitungan bulan adalah rotasi Bulan pada Bumi.
Berarti hari pertama setiap bulan dimulai pada tengah malam hari bulan
muda astronomi. “Hari” dalam Kalender Tionghoa dimulai dari pukul 23:00
dan bukan pukul 00:00 tengah malam. Satu tahun ada 12 bulan, tetapi
setiap 2 atau 3 tahun sekali terdapat bulan ganda (rùnyuè, 19 tahun, 7
kali).
Berselang satu kali jiéqì (musim) tahun matahari Tionghoa adalah
setara dengan satu permulaan matahari ke dalam tanda zodiak tropis.
Matahari selalu melewati titik balik matahari musim dingin (masuk
Capricorn) selama bulan 11.
Ke-12 binatang yang melambangkan ke-12 cabang bumi, sesuai urutannya
adalah tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, kera,
ayam, anjing, dan terakhir babi. (