Tadi malam saya ke sekolah mengerjakan tugas yang harus segera selesai, di sela-sela pekerjaan saya tersebut ada pembicaraan menarik antara saya dengan kawan saya seorang pesuruh yang S1 dan seorang penjaga malam yang sedang kuliah. kawan saya tersebut berbicara bahwa dia merasa tidak diperjuangakan mahasiswa karena "wajar harga bbm naik" katanya. Tetapi saya yang seorang pegawai merasa lebih diperjuangkan oleh mahasiswa dari pada kawan saya tersebut.
Sebenarnya siapa sih yang merasa keberatan dalam perjuangkan mahasiswa yang sedang berdemo, mari kita lihat kutipan berikut :
PURWOKERTO, KOMPAS.com — Massa petani, buruh, dan
tukang becak ikut bergabung dalam unjuk rasa yang digelar gabungan
elemen mahasiswa di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat
(30/3/2012). Mereka ikut menyuarakan penolakan terhadap kenaikan harga
bahan bakar minyak yang dinilai akan mencekik kehidupan mereka.
Pantauan Kompas, para
petani berjumlah sekitar 30 orang dan memakai baju hitam serta
bercaping. Mereka ikut berjalan kaki di sepanjang Jalan Jenderal
Soedirman yang merupakan jalan protokol di Purwokerto.
Salah satu
dari perwakilan petani juga ikut berorasi. "Kami datang ke jalanan tidak
dibayar siapa pun. Kami ikut simpati terhadap perjuangan mahasiswa yang
menyuarakan kepedihan kami. Jadi jangan tuduh kami massa bayaran,"
tegas salah seorang orator dari petani dengan dialek banyumasan.
Menurut
petani, kenaikan harga BBM akan semakin mencekik kehidupan mereka.
Untuk itu, dia meminta mahasiswa bersama seluruh rakyat Banyumas tetap
bertahan menduduki pusat Kota Purwokerto hingga pemerintah membatalkan
kenaikan harga BBM.
JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Partai Keadilan
Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq mengatakan, Partai Keadilan Sejahtera
(PKS) tidak mungkin meninggalkan rakyat miskin yang telah membesarkan
PKS dengan mendukung kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar
minyak (BBM) bersubsidi.
"Jika akhirnya pemerintah bersikukuh
naikkan harga BBM, maka terpaksa kami berseberangan," kata Luthfi dalam
siaran pers, Rabu (28/3/2012).
Luthfi mengatakan, PKS sudah
memberikan lima opsi untuk menghindari kenaikan harga BBM kepada
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Opsi itu, kata dia, sudah disampaikan
sejak 1,5 tahun lalu.
"PKS sudah melakukan berbagai simulasi
terhadap skenario APBN untuk menghindari kenaikan harga BBM yang
menyangkut sepertiga penduduk negeri ini. Jika usulan PKS terealisasi,
angka defisit APBN-P sebesar 2,23 persen dapat tertutupi seperti dalam
usulan pemerintah, tanpa menaikkan harga BBM," kata Luthfi.
Luthfi
berharap semua pihak menahan diri untuk tidak terjebak dalam aksi-aksi
yang kehilangan substansi dan merugikan masyarakat. "Kami yakin Presiden
SBY yang berhati lembut dan santun tidak akan membiarkan rakyatnya
menderita akibat kenaikan harga BBM. PKS memilih berdiri bersama
rakyat," pungkas dia.
Ketua DPP PKS Nasir Djamil dan Aboe Bakar
Al Habsy mengatakan, para kader mendukung jika PKS mengambil sikap
keluar dari koalisi di pemerintahan.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Jafar Hafsah dipecat secara mendadak
sebagai Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR RI, Kamis (29/03/2012)
malam. Ketua DPP Partai Demokrat itu dicopot dari jabatannya melalui
jumpa pers yang digelar Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas
Urbaningrum.
Jafar dianggap salah karena mengeluarkan pernyataan
kontroversial. Katanya, Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie atau
Ical, pernah mengusulkan ke Presiden SBY agar harga BBM naik Rp 2.000
saat pertemuan di Cikeas.
Mohammad Jafar Hafsah, demikian nama
lengkap peraih gelar doktor dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Bidang
Keahlian Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan dan insinyur
pertanian Universitas Hasanuddin, Makassar, ini.
JAKARTA, KOMPAS.com — Menjelang pengambilan
keputusan mengenai harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di rapat
paripurna, Jumat (30/3/2012) siang, tinggal Fraksi Partai Kebangkitan
Bangsa yang tak jelas sikapnya mengenai rencana pemerintah yang hendak
menaikkan harga BBM per 1 April 2012.
Ketua Fraksi PKB Marwan Ja'far tak mau menjelaskan bagaimana sikap PKB atas rencana pemerintah itu. "Dilihat aja nanti pandangan masing-masing fraksi," kata Marwan melalui pesan singkat, Jumat siang.
Anggota
F-PKB Lily Wahid mengaku tak tahu apa sikap partai ketika ditanya pagi
tadi. "Saya tak tahu sikap partai. Tapi pasti tidak berani bertentangan
dengan PD (Partai Demokrat)," kata Lily.
Hingga saat ini, delapan
fraksi sudah menyatakan sikapnya. Fraksi oposisi yakni PDI Perjuangan,
Partai Hanura, dan Partai Gerindra sudah menolak rencana kenaikan harga
BBM.
Di dalam koalisi, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera dan
Partai Golkar sudah bersikap sama seperti parpol oposisi. Fraksi Partai
Persatuan Pembangunan meminta pemerintah menunda kenaikan harga BBM per 1
April 2012 lantaran kondisi psikologis sosial.
Adapun
F-PAN mempersilakan pemerintah menaikkan harga BBM jika melihat kondisi
harga minyak dunia. Fraksi Partai Demokrat jelas mendukung pemerintah.
Demokrat meminta semua parpol koalisi tetap solid hingga pengambilan
keputusan.
Silahkan anda simpulkan sendiri.