Dari
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Sidoagung adalah desa di kecamatan Godean, Sleman,
Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Pada mulanya Desa Sidoagung merupakan
wilayah yang terdiri dari 2 (dua) Kelurahan, masing-masing adalah :
Kelurahan Senuko dan Bendungan. Berdasarkan maklumat Pemerintah Daerah Istimewa
Yogyakarta yang diterbitkan tahun 1946 mengenai Pemerintahan Kelurahan, maka
kelurahan-kelurahan tersebut kemudian digabung menjadi 1 Desa yang otonom
dengan nama Desa Sidokarto, yang kemudian secara resmi ditetapkan berdasarkan
Maklumat Nomor 5 Tahun 1948 tentang Perubahan Daerah-Daerah Kelurahan.
Desa ini
mengalami pertumbuhan pesat secara ekonomi sebagai akibat dari keberadaan Pasar
Godean yang berlokasi di Desa Sidoagung. Desa Sidoagung secara topografi berupa
tanah datar.
Monumen Perjuangan Geneng
Desa
Sidoagung memiliki catatan sejarah perang kemerdekaan dengan terjadinya
pertempuran antara Pasukan TNI dengan komandan Kapten Widodo (Jono) melawan
Tentara Belanda pada tanggal 6 Mei 1949. Saat itu, Dusun Sentul diserang dengan
mortir oleh Belanda dari Cebongan, tepatnya di sebelah barat kantor Kecamatan
Mlati sekarang. Pada saat itu hari Jum’at Legi, pasar Godean baru hari pasaran,
sehingga suasana pasar sangat ramai dan akibat serangan mortir jatuh banyak
kurban luka-luka dan tewas. Latar belakang diserangnya Godean karena adanya
pasukan gerilya yang bermarkas di dusun-dusun sekitar pasar Godean antara
lain : Dusun Sentul Geneng, dusun Godean IV, dan dusun Senuko. Didirikan
juga Dapur Umum di Rumah Karyotomo (Dusun Godean IV) dan Joyo Sudarmo (Dusun Jetis).
Setelah
menyerang dengan mortir, Belanda kemudian mendatangi pasar Godean untuk
mengecek dan menyisir hasil serangannya. Pasukan Kompi 151 TNI dan rakyat
menghadang pasukan Belanda di dusun Senuko dan Sentul Geneng, sehingga terjadi
pertempuran sengit. Penduduk dan pasukan yang gugur antara lain : Ahmad
Zaini (TNI AD), Jae Sumantoro (TNI AU), Amir Patinama (Brimob), Sukirdjo,
Sukirdjan, dan Goploh (Laskar Rakyat). Untuk menandai pertempuran tersebut
dibangunlah sebuah monumen berbentuk Tugu yang dibagi menjadi tiga sisi, sisi
bagian tengah dengan relief situasi pertempuran, sisi kanan dan kiri berisi
tulisan puisi tentang perjuangan. Monumen berlokasi di Dusun Sentul Geneng.
Lurah Desa :
- Iwan Heru Nuryanto
- Sumarjono (2009-sekarang)
- Babinsa : Serma Bambang .H
- Babinkamtibmas : Aiptu Sardiman
Kode Pos : 55564
Batas Desa
- Utara :
- Selatan :
- Barat :
- Timur :
Padukuhan di Sidoagung
No
|
Nama Padukuhan
|
Nama Dukuh
|
Nama Kampung &
Perumahan
|
1
|
Senuko
|
-
|
Senuko, Perum Puri Satria
|
2
|
Sentul
|
-
|
Sentul, Geneng
|
3
|
Gentingan
|
-
|
Gentingan, Mutihan
|
4
|
Godean
|
Subandri
|
Godean, Jetis
|
5
|
Jowah
|
-
|
Jowah, Senoboyo, Sembungan
|
6
|
Kramen
|
-
|
Kramen, Kowanan, Buntalan
|
7
|
Bendungan
|
-
|
Bendungan, Dukuh, Jetis
|
8
|
Genitem
|
-
|
Genitem, Tegal Bondalem
|