Sabtu, 01 Januari 2011

Kalender


Dengan datangnya tahun baru maka semangat baru seharusnya muncul pada diri kita masing-masing. Kita mengetahui bahwa hari ini adalah Sabtum besok Minggu, Kemari Jum'at, dan seterusnya karena ada kalender dalam kehidupan kita.



DENGAN tidak terasa kita memasuki tahun 2011 Masehi, meskipun tidaklah salah jika ada yang mengatakan bahwa sekarang adalah tahun 1389 (Persia), 1433 (Hijriah), 1932 (Saka), 1943 (Jawa), 1947 (Sunda), 2554 (Buddha), 2561 (Imlek), 2671 (Jepang), atau 5771 (Yahudi).


Bulan mengelilingi bumi dalam 29 hari 12 jam 44 menit 3 detik atau 29,5306 hari (satu bulan). Jika dikalikan dua belas, hasilnya 354 hari 8 jam 48 menit 34 detik atau 354,3672 hari, waktu satu tahun bagi kalender berdasarkan bulan (lunar atau qamariyah). Bagi kalender berdasarkan matahari (solar atau syamsiyah), waktu satu tahunnya adalah lamanya bumi mengelilingi matahari, yaitu 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik atau 365,2422 hari. Oleh karena jumlah hari dalam setahun tidak bulat, harus ada tahun-tahun tertentu yang dibuat sehari lebih panjang (tahun kabisat, leap year). Kalender lunar memiliki tahun biasa 354 hari dan tahun kabisat 355 hari, sedangkan bagi kalender solar 365 dan 366 hari.


Kapan kita Ulang tahun, mulai libur, gajian tanggal berapa dan sebagainya juga ditentukan oleh Kalender. Tetapi apakah kita tahu dari mana Kalender itu ada pada awalnya dan kenapa dalam suatu suku kadang terdapat dua kalender yang diikutinya.


Untuk itu marilah kita bahas sedikit tentang Kalender...



Apaan sih Kalender ?

Kalender terjemahan bebas dari kata berbahasa Inggris “calendar“, berasal dari kata Latin kalendae, yang merupakan nama latin dari hari pertama setiap bulan. Sebuah kalender juga merupakan sebuah perangkat fisik (sering terbuat dari kertas). Kalender … Ini adalah penggunaan yang paling umum dari kata kalender. Jenis serupa lainnya kalender dapat mencakup sistem komputerisasi, yang dapat diatur untuk mengingatkan aktivitas mendatang pengguna dan janji.


Tapi arti lain yang sering kita kenal adalah juga sistem penanggalan


Sebuah kalender adalah sebuah sistem untuk memberi nama pada sebuah periode waktu (seperti hari sebagai contohnya). Nama-nama ini dikenal sebagai tanggal kalender. Tanggal ini bisa didasarkan dari gerakan-gerakan benda angkasa seperti matahari dan bulan. Kalender juga dapat mengacu kepada alat yang mengilustrasikan sistem tersebut (sebagai contoh, sebuah kalender dinding).



Sistem Kalender

Kalender yang digunakan secara umum ialah kalender solar, kalender lunar, kalender lunisolar, dan kalender persetujuan.

Kalender Lunar adalah kalender yang disesuaikan dengan pergerakan Bulan (fase bulan); contohnya ialah Hijriah.

Kalender Solar adalah kalender yang di dasarkan dari musim dan pergerakan Matahari. Contohnya ialah Kalender Persia, dan Kalender Romawi.

Kalender Lunisolar adalah kalender yang disesuaikan dengan pergerakan bulan dan matahari, seperti Kalender Bali, Kalender Yahudi, dan Kalender Tionghoa sebagai contohnya.

Kalender Persetujuan adalah Kalender yang tidak disesuaikan dengan Bulan dan Matahari, contohnya adalah hari dan minggu Julian yang digunakan oleh pakar bintang.

Ada juga kalender yang tampaknya disesuaikan dengan pergerakan Venus, seperti beberapa Kalender Mesir Kuno. Kalender ini juga tampaknya sering dipakai di peradaban dekat khatulistiwa.

Kalender Solar

Kalender yang menggunakan musim dan Revolusi Bumi mengitari Matahari disebut Kalender Solar. Kalender Solar dipakai oleh bangsa Romawi dan sistem perhitungannya digunakan dalam Kalender Julian.


Hari yang digunakan oleh Kalender Solar

Hari yang digunakan oleh Kalender Solar ada 7, yaitu:

  1. Minggu
  2. Senin
  3. Selasa
  4. Rabu
  5. Kamis
  6. Jumat
  7. Sabtu



Kalender Julian dan Gregorian

Sejak masa pemerintahan seorang kaisar Romawi yang bernama Julius Caesar, atas saran seorang astronom bernama Sosigenes dari Alexandria, Julius Caesar mengubah jumlah hari dalam setiap bulan yang ada untuk memasukkan perhitungan tahun kabisat. Kalender Julius Caesar ini disebut juga sebagai Kalender Julian. Kalender Gregorian adalah kalender Masehi yang ditetapkan Paus Gregorius XIII pada tahun 1582. Merupakan koreksi atas Kalender Julian yang berlaku sejak 47 SM. Yang berbeda hanya peraturan tahun kabisat-nya saja.


Kalender Lunar

Adalah kalender yang berpedoman pada revolusi Bulan terhadap Bumi. Satu putaran kalender lunar sama dengan 12 putaran revolusi Bulan. Revolusi Bulan berlangsung selama 29 hari 12 jam 44 menit 9 detik. Sehingga 1 tahun lunar sama dengan 354 hari 10 jam 49 menit 48 detik atau 354,45125 hari (lebih singkat 10 hari 17 jam 4 menit 37 detik atau 10,711539351 hari daripada kalender solar).



Kalender Kibti/Qibti

Kalender ini adalah kalender Bangsa Mesir, dan saat ini masih terpakai secara rahasia oleh supranaturalis Islam Indonesia. Kalender ini punya banyak fungsi, yaitu untuk mengetahui kapan seseorang wafat, lahir, sembuh, dsb. Contohnya, dalam kitab karangan guru besar (Syekh) Abu Hayillah Al-Marzuki disebutkan bahwa jika orang Pisces atau HUT yg sakit mulai hari Sabtu bulan Kahik maka pertanda akan wafat. Dan memang ilmu falak dalam kitab ini berlandaskan juga kepada kalender ini dan kalender Rum atau Romawi.

­­­­­­­­



Kapan sitem penanggalan atau kalender dikenal ?

Alexander Marshack, percaya bahwa tanda-tanda pada tongkat tulang (sekitar 25.000 SM) mewakili kalender lunar. Tulang ditandai lain mungkin juga merupakan kalender lunar. Michael Rappenglueck percaya bahwa tanda pada tahun 15.000 lukisan gua merupakan kalender lunar



Perhitungan tahun dan awal tahun

Awal tahun dimulai tanggal 12 September yang terdekat. Dan tahunnya adalah tahun masehi -283. Misal tahun 2008. Maka 2008-283=1725. Jadi tahun 2008 M adalah tahun 1725 Qibti, yg mana awal tahun 1725 dimulai dari 12 September 2007.


Nama bulan


Jumlah bulannya 13, yaitu Tutin, Babah, Hatur, Kahik, Tubah, Amsyir, Burmahat, Burmadah, Basnas, Buknah, Abib, Misri, Ayam Nasa'. Dari Tutin ke Misri masing-masing jumlah harinya 30 hari. Dan Ayam Nasa' lamanya 5 atau 6 hari. Enam hari untuk tahun kabisat. Nama hari adalah Ahad sampai Sabtu (7 hari).



Kalender Julian, Kalender Gregorian, dan Hari Julian


Pada kalender Julian, satu tahun secara rata-rata didefinisikan sebagai 365,25 hari. Angka 365,25 dapat dinyatakan dalam bentuk (3×365+ 1×366)/4. Karena itu dalam kalender Julian, terdapat tahun kabisat setiap 4 tahun. Kalender Julian berlaku sampai dengan Kamis-4 Oktober 1582 M. Paus Gregorius XIII mengubah kalender Julian dengan menetapkan bahwa tanggal setelah Kamis-4 Oktober 1582 M adalah Jumat-15 Oktober 1582 M. Jadi, tidak ada tanggal 5-14 Oktober 1582. Sejak 15 Oktober 1582 M itulah berlaku kalender Gregorian.



Kalender Gregorian awalnya diusulkan oleh Dr. Aloysius Lilius dan disetujui Paus Gregorius XIII pada 24 Feb 1582 CE (Common Era) / AD (Anno Domini) / M (Masehi) / TU (Tarikh Umum) dan merupakan koreksi dari kalender Julian.


Awal pemikiran kalender Gregorian adalah perayaan Paskah yg tampaknya sudah melenceng jauh dari vernal equinox dan keadaan musim yg tidak cocok (plus seharusnya Natal 25 Desember jatuh 3 hari setelah winter solstice). Sekadar catatan perayaan Paskah Kristen didasarkan pada hari Minggu pertama sesudah Bulan Purnama pertama sesudah vernal equinox. Vernal equinox sendiri adalah hari di mana Matahari (nyaris) persis berada di atas garis Khatulistiwa dan hari itu adalah berkisar pada 20-21 Maret dan 22-23 September tiap tahunnya.

Jadi jelas di sini bahwa tujuan awal kalender Gregorian adalah penentuan musim dan perayaan Paskah. Sekadar catatan tambahan, kalender Julian sendiri dibangun atas dasar penentuan musim dan perayaan Dewa Dewi dan petinggi Romawi seperti halnya Mars (bulan Maret), Saturnus (bulan Desember), Kaisar Julius (bulan Juli), Kaisar Augustus (Agustus), Janus (bulan Januari), dll.





Dasar perhitungan kalender Julian adalah:

  • Tahun kabisat terjadi setiap tahun yg habis dibagi 4 terhitung sejak ditetapkan oleh Kekaisaran Romawi (jadi tahun 16 adalah kabisat, 100 juga kabisat).
  • Kalender Julian sendiri adalah koreksi atas kalender sebelumnya oleh Kaisar Julius setelah konsultasi pada astronom Sosigenes dari Alexandria pada tahun 45 BCE / BC / SM / STU (= 709 ab urbe codita -> tahun sejak berdirinya Roma). Sebelum zaman kalender Julian, satu tahun Romawi ada 13 bulan (+ 1 = Intercalaris) .


Banyaknya hari dalam tahun kabisat (leap year) adalah 366 hari, sedangkan dalam tahun biasa (common year) adalah 365 hari. Pada kalender Julian, tahun kabisat dimana bulan Februari terdiri dari 29 hari dirumuskan sebagai tahun yang habis dibagi 4. Contoh tahun kabisat pada kalender Julian adalah tahun 4, 100, 400. Untuk tahun negatif, ada perbedaan antara sejarawan dan astronom dalam penomoran tahun. Bagi sejarawan, hitungan mundur tahun sebelum tahun 1 adalah tahun 1 SM, 2 SM, 3 SM, dan seterusnya. Sementara menurut astronom hitungan mundur tahun sebelum tahun 1 adalah tahun 0, -1, -2 dan seterusnya. Sebagai contoh, tahun -45 sama dengan tahun 46 SM. Adapun tahun kabisat (leap year) yang habis dibagi 4 untuk tahun negatif dirumuskan secara astronomis. Jadi yang termasuk tahun kabisat adalah tahun 8, 4, 0, -4, -8, -12 dan seterusnya.


Dalam kalender Gregorian, definisi tahun kabisat yang habis dibagi 4 sedikit mengalami perubahan. Jika suatu tahun habis dibagi 4 tetapi tidak habis dibagi 100, termasuk tahun kabisat. Contohnya, tahun 1972, 2012, 2468 termasuk tahun kabisat. Jika suatu tahun habis 100, tetapi tidak habis dibagi 400, maka tahun tersebut bukan tahun kabisat. Jika habis dibagi 400, termasuk tahun kabisat. Jadi, tahun 1700, 1800, 1900 bukan tahun kabisat, sedangkan tahun 1600, 2000, 2400 termasuk tahun kabisat.



Dasar perhitungan kalender Gregorian:

- Tahun kabisat hanya terjadi pada tahun yg habis dibagi 4 dengan pengecualian tahun yg tidak habis dibagi 400 (jadi tahun 1916 adalah kabisat, 1900 bukan kabisat, 2000 adalah kabisat). Karenanya demi koreksi terhadap tahun 1, dikurangkanlah 10 hari.


Seiring perkembangan zaman ditemukan pulalah bahwa ternyata untuk 1 tahun solar di Bumi perlu 365.256366 hari. Itu artinya tiap 4 tahun akan terkumpul 1.025464 hari dan tiap 400 tahun terkumpul 102.5464 hari. Artinya sebenarnya kita bisa saja koreksi 2.5464 hari (2 hari 32 menit 47.04 detik) tiap 400 tahun dari kalender Gregorian ini. Hanya saja karena tujuan kalender Gregorian tadi adalah penentuan musim dan Paskah, sementara karena global warming zaman sekarang musim semakin tidak menentu, masih relevankah kalender tsb dikoreksi? Tokh sebenernya kebudayaan kita sudah berkembang jauh lebih fleksibel dan praktis dari zaman para pendahulu kita.


Terjadinya perubahan kalender Julian menjadi kalender Gregorian disebabkan adanya selisih antara panjang satu tahun dalam kalender Julian dengan panjang rata-rata tahun tropis (tropical year). Satu tahun kalender Julian adalah 365,2500 hari. Sementara panjang rata-rata tahun tropis adalah 365,2422 [2]. Berarti dalam satu tahun terdapat selisih 0,0078 hari atau hanya 11 menit 14 detik. Namun, selisih ini akan menjadi satu hari dalam jangka 128 tahun. Jadii dalam ratusan atau ribuan tahun, selisih ini menjadi signifikan hingga beberapa hari. Jika dihitung dari tahun 325 M (saat Konsili Nicea menetapkan musim semi atau [[vernal equinox]] jatuh pada 21 Maret) sampai dengan tahun 1582, terdapat selisih sebanyak (1582-325)×0,0078 hari=9,8 hari atau hampir 10 hari. Dan ini dibuktikan dengan musim semi pada tahun 1582 M, dimana vernal equinox jatuh pada tanggal 11 Maret, bukan sekitar tanggal 21 Maret seperti biasanya. Karena itulah, saat kalender Gregorian ditetapkan, tanggal melompat sebanyak 10 hari. Tanggal setelah 4 Oktober 1582 bukan 5 Oktober tetapi 15 Oktober 1582.


Dalam kalender Gregorian, panjang rata-rata satu tahun adalah 365,2425 hari yang mana cukup dekat dengan rata-rata tahun tropis sebesar 365,2422 hari. Selisihnya dalam setahun adalah 0,0003 hari, yang berarti akan terjadi perbedaan satu hari setelah sekitar 3300 tahun. Sebagai perbandingan, dalam kalender Islam yang menggunakan peredaran bulan, rata-rata satu bulan sinodik adalah 29,530589 hari [3]. Dalam kalender Islam secara aritmatika (bukan hasil observasi/rukyat), dalam 30 tahun (360 bulan) terdapat 11 tahun kabisat (355 hari) dan 19 tahun biasa (354 hari). Rata-rata hari dalam satu bulan adalah (11 X 355 + 19 X 354)/360 = 29,530556 hari. Dengan demikian dalam satu bulan, selisih antara satu bulan sinodik dengan satu bulan aritmetik adalah 0,000033 hari. Selisih ini akan menjadi satu hari setelah kira-kira 30000 bulan atau 2500 tahun.


Adanya perubahan dari kalender Julian menjadi Gregorian membuat kesulitan tersendiri untuk membandingkan peristiwa astronomis yang terpisah dalam jangka waktu cukup lama. Untuk mengatasi masalah ini, diperkenalkan Julian Day. Julian Day (JD) didefinisikan sebagai banyaknya hari yang telah dilalui sejak hari Senin-1 Januari tahun 4713 SM (sebelum Masehi) pada pertengahan hari atau pukul 12:00:00 UT (Universal Time) atau GMT. Perlu diingat, tahun 4713 SM tersebut sama dengan tahun -4712.


JD 0 = 1 Januari -4712 12:00:00 UT = 1,5 Januari -4712 (karena pukul 12 menunjukkan 0,5 hari) JD 0,5 = 2 Januari -4712 00:00:00 UT JD 1 = 2,5 Januari -4712. Dan seterusnya 4 Oktober 1582 M = JD 2299159,5 15 Oktober 1582 M = JD 2299160,5


Jika JD berkaitan dengan waktu yang dihitung menurut Dynamical Time (TD, bukan DT) atau Ephemeris Time, biasanya digunakan istilah Julian Ephemeris Day (JDE, bukan JED). Sebagai contoh


17 Agustus 1945 UT = JD 2431684,5 27 September 1974 TD = JDE 2442317,5


Dalam ilmu hisab astronomis kontemporer, pemahaman terhadap Julian Day sangat penting. Julian Day menjadi syarat kita dapat menghitung posisi benda bulan, matahari dan planet-planet yang selanjutnya dipakai untuk menentukan bulan baru, waktu salat, dll. Julian Day juga menjadi dasar untuk menentukan fenomena alam seperti menentukan kemiringan orbit rotasi bumi, menghitung kapan terjadinya ekuinoks dan solstice, dan sebagainya.


Sistem kalender moderen dalam komputer.

Sekarang kita sudah terbiasa dgn kalender yg ada. Kita sudah program komputer dgn semua bentuk kalender yg ada (bahkan sudah dibuat Y2K compliance). US Navy sudah membuat standardisasi yg lebih baku daripada GMT (Greenwich Mean Time) yg disebut UTC (Universal Time Clock) dengan Cesium clock yg sangat akurat (standardisasi berarti kesepakatan) . Komputer mana pun (dari yg di darat sampai di langit) dikalibrasi terhadap segala bentuk standar yg ada di muka Bumi. Sedikit koreksi di masa kini akan menghabiskan biaya yg tentunya tidak sedikit. Bahkan bukan tak mungkin menimbulkan kepanikan yg lebih besar dari Y2K. Mungkin saja kita bisa lebih bijaksana soal masalah ini.


Sistem kalender memang bukan sekedar budaya. Tapi penggunaannya jelas mempengaruhi aktifitas manusia sejak dulu kala.


Bagaimana dengan anda, kalender manakah yang anda pakai...

Tunggu masih ada kelanjutannya.



Dari berbagai sumber dengan bantuan mbah Google...