Dulu sewaktu saya kecil hanya ada satu Stasiun Televisi yang bisa ditonton diwilayah saya (saya tidak tahu apakah seluruh Indonesia atau tidak) yaitu TVRI. Siarannya saat itu (kalau saya tidak salah mengingat) dari jam 15.00 - 23.00, kecuali hari Minggu mulai dari pukul 07.00 sampai tengah malam.
Setiap hari Minggu ada beberapa acara yang paling dinantikan seperti Album Minggu, Ria Jenaka dan lainnya. Tetapi ada satu Film keluarga yang selalu muncul dari jam 12.00 yaitu "Little House on the Prairie".
Little House on The Prairie adalah drama keluarga yang paling digemari dan dinanti oleh keluarga Indonesia pada tahun 1980an. Serial ini ditayangkan setiap satu pekan sekali yaitu di Minggu siang di TVRI. Drama ini diadaptasi dari novel best seller karya Laura Ingalls Wilder dengan judul yang sama.
Little House on The Prairie mengisahkan tentang suka duka keluarga petani sederhana yang tinggal di rumah kecil di tengah-tengah padang rumput prairie dalam mengarungi bahtera rumah tangga dan membesarkan anak-anak mereka. Tema-tema sederhana dan keseharian diangkat di serial ini sehingga membuat ceritanya begitu membumi, dan kadang menyentuh, jauh dari kesan menggurui, meski sesekali juga dibumbui oleh adegan-adegan komedi. Bersetting pada akhir tahun 1800-an di Plum Creek yang terletak dekat kota kecil
Walnut Grove, Amerika, cerita bersentral pada keluarga Charles Philip Ingalls (Michael Landon).
Michael Landon yang juga menjadi sutradara untuk sejumlah besar episode dicasting sebagai seorang ayah yang bijaksana dan pekerja keras dengan istrinya Laura Elisabeth Ingalls Wilder (Karen Grassle), serta empat buah hatinya Mary (Melissa Sue Anderson), Laura (Melissa Gilbert), Carrie (Lindsay dan Sidney Greenbush dan Grace (Wendi dan Brenda Turnbaugh.Tidak hanya di Indonesia, Little House on The Prairie adalah salah satu serial yang paling digemari di seluruh dunia, serial ini berakhir di tahun 1983 setelah Michael Landon memutuskan untuk berhenti bermain