Tonggak sejarah perjalanan manusia ke ruang angkasa diawali pada 12 April 1961.
Kosmonot Uni Soviet, Yuri Gagarin, yang saat itu baru berusia 27 tahun, mencatatkan diri sebagai manusia pertama yang terbang ke luar angkasa.
Dengan pesawat luar angkasa Vostok 1, Yuri Gagarin berada di orbit Bumi selama 108 menit. Sebuah perjalanan yang mengubah sejarah manusia. Prestasi inilah yang kemudian membuat Presiden AS JF Kenedy, terobsesi untuk mendaratkan astronot AS di Bulan.
Namun, Yuri Gagarin tak lama menikmati status tenarnya sebagai manusia pertama di luar angkasa. Gagarin meninggal pada tanggal 27 Maret 1968, ketika pesawat MiG-15 yang dia piloti jatuh di dekat Moskow.
Kini, 49 tahun perjalanan Yuri Gagarin menembus langit bukan hanya diaku sebagai bagian sejarah Uni Soviet yang telah pecah, namun sejarah dunia.
Pada 12 April 2010, perayaan memperingati jejak sejarah Yuri Gagarin tak hanya dilangsungkan di berbagai negara di dunia, dari New York , Washington DC, Los Angeles, London, Tokyo, Moskow, Sydney, Beijing, Delhi, hingga Nairobi.
"Hari Yuri Gagarin' bahkan diperingati di luar angkasa.
Presiden Rusia Dmitry Medvedev meminta para penghuni Stasiun Antariksa Internasional yang terdiri dari tiga kosmonot Rusia, dua astronot Amerika dan satu astronot Jepang memperingati dua tonggak penting dalam perjalanan ruang angkasa.
Selain mengingat perjalanan Yuri Gagarin, di hari yang sama, juga diperingati 29 tahun peluncuran pesawat ulang alik pertama.
"Ruang angkasa adalah sesuatu yang menyatukan kita semua. Ini adalah isu global, " kata Medvedev pada para astronot dan kosmonot, seperti dimuat laman The Globe and Mail.
Tiga hari kemudian, Presiden Amerika Serikat, Barack Obama menyuarakan mimpi fantastis misi luar angkasa Amerika Serikat.
Sama dengan langkah John F Kennedy pada 1961 yang bercita-cita mengirim astronot ke Bulan -- yang berhasil diwujudkan pada 1969, Obama ingin membuat terobosan baru.
Pada 2025, AS akan memiliki pesawat luar angkasa baru yang dirancang untuk perjalanan jarak jauh.
Juga, misi luar angkasa yang melampaui Bulan -- ada orang-orang terpilih yang akan menjelajah belantara ruang angkasa.
Roket Soyuz TMA-21 milik Rusia yang diberi nama khusus Gagarin sukses bergabung ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS). Wahana ruang angkasa tersebut membawa kapsul berisi tiga awak yang akan bertugas di ruang angkasa selama enam bulan ke depan.
Gagarin diluncurkan dari Kosmodrom Baikonur, Kazakhstan, pada 4 April 2011 lalu dari landasan pacu saat sama dengan roket yang membawa Yuri Gagarin melesat ke ruang angkasa pada 12 April 1961 dengan roket Vostok. Gagarin tercatat sebagai orang pertama di dunia yang mencapai luar angkasa. Peluncuran tersebut sekaligus memperingati 50 tahun misi berawak Rusia.
Kalau 50 tahun yang lalu, roket hanya membawa satu awak, kali ini roket bisa membawa tiga awak sekaligus dan telah menjadi alat transportasi antara Bumi dan stasiun antariksa. Roket luar angkasa Gagarin membawa dua kosmonot Rusia, Alexander Samoukutyaev dan Andrey Borisenko, serta seorang astronot NASA Ron Gagan. Ketiganya akan menggantikan tugas di stasiun antariksa sampai September 2011 mendatang.
Saat memecahkan rekor menjadi orang pertama di luar angkasa, Gagarin hanya mengorbit Bumi satu putaran saja. Kapsul yang membawanya mendarat dengan aman 108 menit sejak peluncuran dilakukan. Kini, misi luar angkasa bisa dilakukan jauh lebih lama berkat perkembangan teknologi. Sayang, Gagarin tidak sempat melihat kelanjutan pengembangan misi antariksa karena ia tewas mendadak setelah pesawat latih yang ditumpanginya mengalami kecelakaan pada tahun 1968. Gagarin mati muda di usia 34 tahun.