Perilaku pejabat satu ini memang patut ditiru oleh para pejabat lain. Alih-alih menggunakan fasilitas kendaraan pengawalan yang disediakan dari pajak negara dan menghambat aktivitas masyarakat saat iring-iringan pejabat melintas, Menteri BUMN Dahlan Iskan lebih memilih fasilitas angkutan umum kereta api.
Kepergian Dahlan dengan KRL commuter line ini untuk menghadiri rapat kabinet di Istana Bogor dari Stasiun Manggarai Jakarta Selatan. Selama menggunakan fasilitas kereta api baik kelas ekonomi maupun KRL AC, dia menilai manajemen pengelola kereta PT KAI cukup memuaskan walaupun tetap banyak perbaikan yang harus dilakukan.
Aksi mantan Direktur Utama PT PLN ini bukan yang pertama kali dilakukannya. Sebelumnya, pria kelahiran 17 Agustus 1951 di Magetan, Jawa Timur, ini juga pernah mencicipi berdesak-desakan dengan penumpang lain tanpa pengawalan di KRL Ekonomi dari stasiun Depok Baru 5 Desember 2011
Dahlan Iskan (lahir tanggal 17 Agustus 1951 di Magetan, Jawa Timur), adalah CEO surat kabar Jawa Pos dan Jawa Pos News Network, yang bermarkas di Surabaya. Ia juga adalah Direktur Utama PLNsejak 23 Desember 2009. Pada tanggal 19 Oktober 2011, berkaitan dengan reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II, Dahlan Iskan diangkat sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negaramenggantikan Mustafa Abubakar yang sedang sakit.
Kepergian Dahlan dengan KRL commuter line ini untuk menghadiri rapat kabinet di Istana Bogor dari Stasiun Manggarai Jakarta Selatan. Selama menggunakan fasilitas kereta api baik kelas ekonomi maupun KRL AC, dia menilai manajemen pengelola kereta PT KAI cukup memuaskan walaupun tetap banyak perbaikan yang harus dilakukan.
Aksi mantan Direktur Utama PT PLN ini bukan yang pertama kali dilakukannya. Sebelumnya, pria kelahiran 17 Agustus 1951 di Magetan, Jawa Timur, ini juga pernah mencicipi berdesak-desakan dengan penumpang lain tanpa pengawalan di KRL Ekonomi dari stasiun Depok Baru 5 Desember 2011
Dahlan Iskan (lahir tanggal 17 Agustus 1951 di Magetan, Jawa Timur), adalah CEO surat kabar Jawa Pos dan Jawa Pos News Network, yang bermarkas di Surabaya. Ia juga adalah Direktur Utama PLNsejak 23 Desember 2009. Pada tanggal 19 Oktober 2011, berkaitan dengan reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II, Dahlan Iskan diangkat sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negaramenggantikan Mustafa Abubakar yang sedang sakit.
Dahlan Iskan dibesarkan di
lingkungan pedesaan dangan kondisi serba kekurangan. Orangtuanya tidak ingat
tanggal berapa Dahlan dilahirkan. Dahlan akhirnya memilih tanggal 17
Agustus dengan alasan mudah diingat karena bertepatan dengan peringatan
kemerdekaan Republik Indonesia.
Dahlan Iskan pernah menulis
buku berjudul Ganti
Hati ) pada tahun 2008. Buku ini berisi tentang penglaman
Dahlan Iskan dalam melakukan operasi cangkok hati di Cina.
Karir Dahlan Iskan dimulai
sebagai calon reporter sebuah surat kabar kecil di Samarinda (Kalimantan
Timur) pada tahun 1975. Tahun 1976, ia menjadi wartawan majalah Tempo. Sejak
tahun 1982, Dahlan Iskan memimpin surat kabar Jawa Pos hingga sekarang.
Dahlan Iskan adalah sosok
yang menjadikan Jawa Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.000
ekslempar, dalam waktu 5 tahun menjadi surat kabar dengan oplah 300.000
eksemplar.
Lima tahun kemudian
terbentuk Jawa Pos News Network (JPNN), salah satu jaringan surat kabar
terbesar di Indonesia, dimana memiliki lebih dari 80 surat kabar, tabloid, dan majalah,
serta 40 jaringan percetakan di Indonesia. Pada tahun 1997 ia berhasil
mendirikan Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya, dan
kemudian gedung serupa di Jakarta.
Pada tahun 2002, ia
mendirikan stasiun televisi lokal JTV di
Surabaya, yang kemudian diikuti Batam TV di
Batam dan Riau TV di
Pekanbaru.
Sejak awal 2009, Dahlan
adalah sebagai Komisaris PT. Fangbian Iskan Corporindo (FIC)yang akan memulai
pembangunan Sambungan Komunikasi Kabel Laut (SKKL) pertengahan tahun ini. SKKL
ini akan menghubungkan Surabaya di Indonesia dan Hong Kong. Dengan panjang serat
optik 4.300 kilometer
Sejak akhir 2009, Dahlan
diangkat menjadi direktur utama PLN menggantikan Fahmi Mochtar yang
dikritik karena selama kepemimpinannya banyak terjadi mati lampu di daerah
Jakarta. Semenjak memimpin PLN, Dahlan membuat beberapa gebrakan diantaranya
bebas byar pet se Indonesia dalam waktu 6 bulan, gerakan sehari sejuta
sambungan. Dahlan juga berencana membangun PLTS di 100 pulau pada tahun 2011.
Sebelumnya, tahun 2010 PLN telah berhasil membangun PLTS di 5 pulau di
Indonesia bagian Timur yaitu Pulau Banda, Bunaken Manado, Derawan Kalimantan
Timur, Wakatobi Sulawesi Tenggara, dan Citrawangan. Selain sebagai pemimpin
Grup Jawa Pos, Dahlan juga merupakan presiden direktur dari dua perusahaan
pembangkit listrik swasta: PT Cahaya Fajar Kaltim di Kalimantan Timur dan PT
Prima Electric Power di Surabaya.
Pada tanggal 17 Oktober 2011,
Dahlan Iskan ditunjuk sebagai pengganti Menteri BUMN yang menderita sakit. Ia
terisak dan terharu begitu dirinya dipanggil menjadi menteri BUMN karena ia
berat meninggalkan PLN yang menurutnya sedang pada puncak semangat untuk
melakukan reformasi PLN.
Ada sekelumit cerita dari Bpk
Dahlan Iskan yang saya ambil dari sebuah berita di Internet sebagai berikut :
"Mobil mana, mobil mana?" seorang pria berkacamata
celingukan di depan Stasiun Bogor, Jalan Nyai Raja Permas Kecamatan Bogor
Tengah, Jum'at (23/12). Dahlan Iskan si pria tersebut. Menteri BUMN ini tampak
panik lantaran gagal menemukan mobil pribadinya saat akan menghadiri rapat
kabinet di Istana Bogor. Padahal, rapat kabinet akan segera dimulai dalam
hitungan menit. Beruntung di sekitar Stasiun Bogor banyak tukang ojek.
Dahlan 'nekad' naik Kereta Rel Listrik (KRL) Ekonomi AC Commuter
Line jurusan Jakarta - Bogor dari Stasiun Manggarai sekitar pukul 07.00 WIB.
Sesampainya di Stasiun Bogor, sekitar pukul 07.40 WIB Dahlan langsung menuju
salah satu warung soto yang terdapat di dalam area Stasiun Bogor.
Di warung soto, Dahlan menikmati dua mangkok Soto Campur yang dia
buat sendiri. Saking asiknya, Dahlan sampai tidak menyadari bila jarum jam
hampir menunjukan pukul 09.00 WIB tanda rapat kabinet di Istana Bogor akan
dimulai.
Agak tergesa, Dahlan meninggalkan warung Soto. Kepada para
wartawan yang sedang menikmati soto Dahlan berpesan singkat "Makan yang
benar, makan yang benar.. Saya sudah terlambat nih," kata Dahlan sambil
menepuk-nepuk pundak wartawan.
Beberapa wartawan yang tahu Dahlan akan meninggalkan warung
ikut-ikutan bergegas menghabiskan sotonya. Di luar Stasiun Bogor Dahlan yang
tak ingin terlambat rapat bertanya kepada ajudannya. "Mobil mana-mobil
mana?" tanya Dahlan.
Mendapat pertanyaan sang menteri, si ajudan ikut-ikutan panik. Dia
tampak hanya bisa celingukan ke kiri kanan mencari mobil sang majikan.
Tidak mendapat jawaban atas pertanyaannya, Dahlan langsung berkata:
" Ya sudah ojek saja-ojek saja," kata Dahlan. Jadilah Menteri BUMN
ini pergi menuju Istana Bogor menggunakan ojek.
Tapi 'drama' Dahlan belum selesai. Sesampainya di depan pintu
gerbang Istana Bogor, sejumlah petugas Pasukan Pengaman Presiden menahan keinginan
Dahlan untuk masuk.
Paspampres mungkin menduga kalau penumpang ojek itu adalah
masyarakat biasa. Maklum penampilan Dahlan, seperti biasanya, memang terlihat
'koboi' hanya mengenakan kemeja putih tak dimasukan, celana bahan hitam, dan
sepatu skets. "Bapak mau kemana?" Kata seorang petugas Paspampres
kepada Dahlan.
"Saya mau mengikuti rapat kabinet bersama teman-teman di
dalam Istana," jawab Dahlan dengan nada santai.
"Oh..tidak bisa pak... ini rapat khusus menteri..."
belum selesai Paspamres itu berkata, seorang warga berteriak dari kejauhan.
"Woii dia itu menteri.."
Mendengar teriakan itu barulah sang Paspampres sadar bila si
penumpang ojek itu adalah salah satu peserta rapat kabinet. Dia pun
mempersilakan sang menteri masuk. Dari depan gerbang Istana Dahlan akhirnya
berjalan kaki menuju Istana. Sang tukang ojek dia persilakan kembali ke stasiun
dengan sebelumnya membayar ongkos Rp 100 ribu.
Catatan :
Ada berapa di Indonesia menteri maupun pimpinan seperti beliau, kalau ada 10 orang menteri saja di kabinet sekarang seperti beliau Indonesia akan lebih cepat maju, kalau ada 10 orang Gubernur di Indonesia seperti beliau lebih banyak daerah di Indonesia akan maju, kalau ada 10 orang Kepala Dinas di sebuah kebupaten seperti belaiau maka kabupaten tersebut akan lebih cepat bergerak maju.
Bagaimana pendapat anda.