Rabu, 24 November 2010

Selamat Datang Korban Merapi di Kalimantan

Beberapa saat yang lalu saya pulang ke Jawa, dan selalu saja muncul pikiran-pikiran pada saudara-saudara saya di Jawa bahwa Kalimantan adalah sebuah Daerah dengan kondisi hutan lebat. Karena selalu yang ditanyakan adalah bagaimana hutan di Kalimantan dan setiap saya pamitan selalu terdengar kata-kata “Oh, mau kembali ke hutan”.

Padahal 2 tahun sudah saya berada di Kalimantan Barat, walaupun belum semua daerah saya susuri tetapi saya sudah sampai juga daerah-daewrah yang lumayan jauh dari Kota Pontianak maupun Mempawah dimana saya hidup dan mengabdi pada daerah dan Negara saat ini.

Saya sudah masuk sampai daerah Kubu yang harus menyebarang dua kali untuk samapai disana, saya sudah sampai daerah Ambawang, yang sekarang sudah maju tak beda dengan daerah-daerah di Jawa. Saya suadah sampai juga di Singkawang yang terkenal dengan perayaan Imlek dan Cap Go Meh dengan Tatung-tatungnya.

Dan saya bersyukur ketika pada saat ini saya mendengar saudara-saudara saya yang terkena koraban dampak meletusnya Gunung Merapi mempunyai keinginan juga masuk ke daerah Kalimanatan dalam program Transmigrasi.

Korban letusan Gunung Merapi ditempatkan menjadi transmigran di beberapa
provinsi di Kalimantan. Para transmigran itu diberangkatkan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar, diberangkatkan menjadi transmigran sebanyak 150 Kepala Keluarga (KK) atau 503 jiwa itu, terdapat korban letusan Gunung Merapi sebanyak 12 KK atau 39 jiwa. Mereka terdiri dari 10 KK (33 jiwa) asal Sleman, Yogyakarta dan 2 KK (6 jiwa) asal Boyolali Jawa Tengah.

150 KK itu terdiri dari 50 KK transmigran asal DI Yogyakarta dan 100 KK
transmigran asal Jawa Tengah ke Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. Menakertrans Muhaimin Iskandarmelepas keberangkatan 150 KK transmigran itu di Semarang, Jawa Tengah pada Selasa ini.

Menurut Menteri Muhaimin pengiriman dan penempatan warga transmigrasi ini merupakan bagian integral dari program penempatan tahun 2010 yang ditargetkan sejumlah 10 ribu KK di berbagai lokasi penempatan transmigran di seluruh Indonesia.

Sebelum diberangkatkan para korban yang terkena dampak letusan gunung Merapi telah mengikuti program persiapan transmigrasi. Sesuai dengan keinginan dan kesempatan yang ada, dan diberangkatkan terlebih dahulu.

150 KK beserta tujuannya sebagai berikut:
1. 50 KK Para transmigran asal DIY terdiri dari 10 KK asal Kodya Yogyakarta dan 15 KK asal Bantul dengan tujuan Terentang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Sedangkan 10 KK asal Sleman dan 15 KK asal Kulon Progo akan ditempatkan di Sabung, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

2. 100 KK asal Jawa Tengah terdiri dari 10 KK asal Blora dan 15 KK asal Jepara ditempatkan ke Kumai Sebrang, Kobar, Kalimantan Tengah. 10 KK asal Boyolali, 10 KK asal Kabupaten Semarang dan 5 KK asal Kota Semarang di tempatkan di Kandan Kotim, Kalteng. Sedangkan 10 KK asal Karanganyar, 15 KK asal Cilacap, 10 KK asal Wonosobo, 10 KK asal Batang dan 5 KK asal Kota Semarang akan ditempatkan di Tanjung Buka, Bulungan Kalimantan Timur.

Dinsosnakertrans telah menyiapkan beberapa tempat, mulai dari Desa Terentang Hulu, Sungai Radak, Teluk Pakedai, dan Sungai Bulan. Masing-masing daerah minimal menampung sekitar 100 KK (kepala keluarga) bagi korban Gunung Merapi.

Selain menyiapkan tempat, Pemkab Kubu Raya juga berharap pemerintah pusat memberikan fasilitasi dan melayani dalam hal pendanaan. Artinya Badan Penanggulan Bencana Alam Nasional menyetujui program transmigrasi korban merapi masuk ke Kubu Raya. Pemerintah menjamin fasilitas yang diterima korban letusan Gunung Merapi yang masuk ke Kubu Raya menggiurkan. Misalnya tiap satu KK akan memperoleh lahan kaplingan seluas 2 hektare. Lahan-lahan tersebut dibagi kembali dengan rincian tiga perempat lahan untuk usaha 1, seperempat lahan usaha 2, dan 1 hektar lahan usaha utama. Serta transmigran juga memperoleh rumah tipe 36, Pemkab Kubu Raya sendiri akan fokus menyiapkan sarana dan prasarana memadai. Misalnya prasarana jalan, pendidikan berupa sekolah-sekolah untuk anak transmigran, dan kesehatan seperti puskesmas ataupun puskesmas pembantu (pustu).

Harapan saya bahwa saudara-saudara saya tersebut dapat betah dan dapat hidup layak serta memajukan daerah Kalimantan umumnya dan Kalimantan Barat khusunya yang merupakan Bagian terdepan dari NKRI karena berbatasan langsung dengan Negara Tetangga Malaysia.

Selamat Datang dan Selamat berjuang saudaraku. Sukses selalu untuyk anda untuk kemajuan Negara dan Daerah serta ikut mewujudkan “ Indonesia Makmur Raya untuk rakyat Indonesia