Hal ini bukan berarti di Jogja tidak ada kehidupan yang baik, tetapi banyak cita-cita saya yang mengharuskan saya berangkat meninggalkan daerah tercinta saya tersebut.
Untuk mengenangnya saya ingin sedikit mengulas keaneka ragaman jogja.
Ada jalan yang dikenal dengan nama jalan Trikora. Jalan ini arah menuju Alun-Alun Utara Yogyakarta, atau memasuki pintu gerbang benteng Kraton Yogyakarta. Sekarang, jalan ini masih tetap bernama jalan Trikora. Lokasinya masih sama, tetapi situasinya sudah berbeda. Jalan Trikora, merupakan satu lintas dengan jalan Maliobro, atau dari arah Malioboro ke selatan lurus sampai ke jalan Trikora. Setelah melintas perempatan Kantor Pos, masuklah ke jalan Trikora.
Sebelah kiri dan kanan jalan Trikora, atau tepatnya sebelah barat dan timur jalan Trikora ada bangunan Kantor Pos dan Bank. Kedua bangunan masih berdiri dan orang mengenalnya sebagai BNI dan Kantor Pos. Pastilah, dibanding suasana tahun 1935 dengan suasana sekarang (tahun 2010) sudah banyak sekali perubahan.
Pada tahun 1935, setidaknya bisa dilihat pada foto jalan Trikora, terlihat pengendara sepeda dan pejalan kaki masih dominant. Rindang pohon juga masih bisa terasakan. Suasana lengang, tampak terasa di jalan Trikora pada masa itu. Bangunan-bangunan lama masih tampak berdiri dan memberikan cita rasa lokal dan kolonial. Di tepi jalan, atau di trotoar, tidak ada pedagang kaki lima dan parkir kendaraan yang mengganggu. Pemakai jalan, pada watu itu, sungguh leluasa menapaki jalan Trikora. Meski tidak ada papan nama yang menunjukkan jalan Trikora, namun orang, pada waktu itu, sudah tahu, bahwa perempatan kantor pos ke selatan adalah jalan Trikora.
Sekarang, setidaknya Ferbuari 2010, jalan Trikora yang dulu lengang sudah padat kendaraan. Selain ada becak dan sepeda onthel, mobil serta sepeda motor tidak pernah sepi. Di trotoar, selain ada pedagang kaki lima, tidak pernah sepi dari parkir sepeda motor dan mobil. Jadi, jalan Trikora sekarang sudah tidak nyaman untuk pejalan kaki dan pengendara sepeda onthel.
Papan nama yang menunjukkan jalan Trikora dipasang disebelah barat jalan. Tulisannya berwarna putih dengan latar belakang warna hijau. Dipasang tidak jauh dari lampu merah. Atau persisnya, sebelah utara lampu merah.
Jalan Trikora Alun-Alun Utara 1935 mengingatkan akan masa lalu, dan jalan Trikora sekarang menyiratkan persoalan lalu lintas yang semakin kompleks.