Jumat, 11 Februari 2011

Sepak Terjang Hosni Mubarak


Jumat (11/1) akan diingat sebagai salah satu hari paling bersejarah bagi Mesir. Jutaan rakyat Mesir, mengandalkan demonstrasi dan laman jejaring sosial berhasil menjungkalkan Presiden Mesir Hosni Mubarak yang telah berkuasa selama 30 tahun.

Berikut sepak terjang Mubarak seperti dikutip dari Reuters:

- Mubarak berkuasa sejak 1981. Ia sebelumnya menjabat wakil presiden. Ketika Presiden Anwar Sadat dibunuh dalam parade militer, Mubarak berhasil lolos dengan luka ringan.

- Pada 1981, Mubarak menerapkan hukum darurat di Mesir yang membuat kekuasaan polisi sangat luas. Ini untuk mencegah demonstrasi dan organisasi politik lainya tumbuh subur, terutama organisasi Islam.

- Salah satu langkah awal Mubarak saat berkuasa adalah Mesir tetap setia pada perjanjian Israel 1979. Mesir menjadi negara Arab pertama yang berdamai dengan Israel.

- Mubarak menjadi mediator utama dalam proses perdamaian Arab-Israel. Ia menjadi sekutu terkuat Amerika Serikat di Timur Tengah. AS mensuplai militer Mesir dengan bantuan miliaran dolar AS per tahun demi menjaga hubungan baik dengan Israel.

- Dekade 1990-an, kelompok militan Mesir berupaya menjungkalkan Mubarak dan mendirikan negara Islam. Kelompok bersenjata menyerang polisi, membunuh politisi dan membunuh turis-turis yang datang ke lokasi wisata Mesir. PAda 1995, kelompok yang sama gagal membunuh Mubarak saat ia berkunjung ke Etiopia.

- Mubarak membalas rencana bunuh diri itu dengan menangkap ribuan orang pada 1997.

- Selama berkuasa, Mubarak mementingkan stabilitas dalam negeri. Ia melakukan hal ini dengan berbagai cara, termasuk melanggar HAM. Rezimnya juga dikenal korup.

- Pemerintahan Mubarak menyubsidi roti, minyak goreng, dan BBM.

- Mubarak mengakali konstitusi Mesir dengan melarang partai politik berlandaskan agama ikut pemilu. Ini untuk mencegah Ikhwanul Muslimin masuk ke pemerintahan dan terlibat di politik.

- Mubarak sudah tiga kali terpilih menjadi presiden Mesir. Dalam satu referendum, ia memenangkan 90 persen suara rakyat.

- Pada 2005, untuk pertama kalinya Mubarak mengizinkan Pemilihan Presiden dengan kandidat lebih dari satu. Tapi dalam pilpres ini ia menang mudah atas 10 capres lainnya, dan menimbulkan dugaan kalau Mubarka mencurangi pemilu.

- Dalam pemilu untuk parlemen, secara mengejutkan Ikhwanul Muslimin memenangi mayoritas kursi parlemen. Mubarak membalas hal ini dengan sabotase politik seperti mematikan partai lain, menangkap capres lawannya Ayman Nour. Dan meminta polisi menangkap dan menahan ribuan anggota Ikhwanul Muslimin.

- Mubarak sudah berkuasa nyaris 30 tahun lamanya. Ini adalah masa terpanjang seorang presiden di Mesir, dalam 150 tahun terakhir.