Selasa, 28 Desember 2010

Laser dalam Sepakbola Indonesia VS Malaysia


Menteri Pemuda dan Olahraga Ahmad Shabery Cheek mengatakan, Senin, bahwa dia merasa kecewa dengan tindakan "tidak sportif" pendukung sepak bola Malaysia yang mengarahkan sinar laser ke wajah para pemain Indonesia pada pertandingan Piala AFF Suzuki 2010 di stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Minggu, yang dimenangkan Malaysia 3-0.

Para penggemar bola Malaysian yang termasuk dalam 100.000 penonton di stadion nasional Malaysia pada Minggu malam itu diberitakan mengarahkan sinar laser ke mata pemain, terutama kiper, timnas Indonesia, sehingga memaksa pertandingan itu dihentikan setelah bermain selama 53 menit.

Para pemain Indonesia berjalan keluar lapangan sebagai aksi protes, dan pihak tuan rumah memperingatkan para penggemar Malaysia itu bahwa pertandingan bisa dihentikan jika mereka masih terus melakukan penyorotan sinar laser, demikian menurut surat kabar The Star.

Pertandingan itu dimulai lagi enam menit kemudian dan sesaat setelah dimainkan kembali, Indonesia kebobolan tiga gol.

"Saya kecewa. Saya tidak senang sama sekali, sungguh sikap yang sangat tidak sportif dari penggemar Malaysia yang melakukannya," ujar Menpora Ahmad Shabery Cheek kepada AFP, dengan berjanji bahwa insiden semacam itu tidak akan terulang lagi.

"Kami khawatir terjadi bentrokan antar para suporter jadi kami mengambil langkah pencegahan dengan memisahkan mereka tetapi menggunakan sinar laser adalah hal yang sedikit baru bagi kami," ujarnya.

"Saya tidak senang sama sekali. Sebenarnya, saya merasa malu di hadapan para tamu Indonesia saya," ujar menteri itu.

Kemenangan Malaysia di laga pertama babak final Piala AFF itu, yang dulunya dikenal dengan nama Tiger Cup, membuat mereka selangkah lebih dekat untuk meraih gelar juara pada kejuaraan kawasan Asia Tenggara itu.

Media Malaysia membantah suporter tuan rumah jadi pioner insiden sinar laser seperti saat menjamu Indonesia di final 1 Piala AFF di Stadion Bukit Jalil, Minggu 26 Desember 2010.

Insiden itu dianggap sebagai bentuk tindakan sportif dari suporter Malaysia. Hal serupa juga dikeluhkan kiper Vietnam di laga semifinal. Bantahan langsung dilontarkan My Metro.com.

Media itu menulis insiden sinar laser justru berawal saat Malaysia dijamu Indonesia di laga penyisihan Grup A di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. Tulisan My Metro dikuatkan dengan foto kiper Malaysia, Mohammad Sharbinee Allawee Ramli yang juga terkena sinar laser dalam laga penyisihan grup.

Malaysia memang pernah bertemu dengan Indonesia di penyisihan Grup A Piala AFF 2010 di GBK. Saat itu, Malaysia tumbang dengan skor telak 5-1.

Bahkan, My Metro mengklaim sepanjang pertandingan, baik di babak pertama dan kedua sorotan sinar laser terus mengenai tim asuhan Rajagobal Khrisnasamy.

"Lalu timbul persoalan, wajarkah kalau hanya Malaysia yang mengawali penggunaan laser? Sedangkan di laga melawan Malaysia, Indonesia sudah 'mengajarkan' bagaimana menyalahgunakan alat itu," demikian tulis My Metro.

Atas insiden sinar laser ini, pihak Indonesia juga sudah melayangkan protes keras kepada AFF. Melalui Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), surat resmi sudah dilayangkan ke otoritas sepakbola ASEAN tersebut.

"Saya minta ini ditayangkan kembali proses pertandingan di sana. Memang tidak mempengaruhi hasil, tapi ini menjadi peringatan keras kepada Malaysia," kata Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid.